Sambil
ngopi menikmati damainya pagi saya nyetel lagu "lir-ilir" versinya Cak
Ainun Nadjib yang dicampur aduk sama shalawat badar, tentu banyak yang
telah mendengar lagu ini dan tidak sedikit yang hafal dengan lirik lagu
yang konon diciptakan oleh Sunan Kalijogo, salah satu dari Wali
Songo-penyebar agama Islam di Pulau Jawa.
Dapatlah saya
bayangkan bagaimana situasi saat pertama sekali lagu ini diperkenalkan
kepada masyarakat yang masih memegang teguh adat-tradisinya. Sejenak
memang seperti sebuah ajakan untuk berkumpul dalam suatu pertemuan-lebih
dari itu saya membayangkan adanya sekumpulan masyarakat dengan
diskusi-diskusi yang tidak dibatasi oleh status sosial (bolehlah saya
mereka-reka gambaran sejarahnya). Seperti dialog punakawan dalam
memecahkan persoalan yang dihadapi oleh petinggi-petinggi wayang. Sangat
proletar kalau boleh saya bilang meskipun saya tidak pernah tahu menahu
soal seni dan sejarah.
Tentu sebagai orang yang awam
saya juga mengerti tentang adanya "isi sampaian" dalam suatu karya,
termasuk juga dalam lagu "Lir-ilir" ini. Selain gambaran yang tiba-tiba
memenuhi isi kepala, juga tentang misi motivasi yang saya tangkap dalam
lagu tersebut. Berikut syair lagunya:
Lir ilir lir ilir tandure wis sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
Berikut (kurang-lebih) dalam bahasa Indonesia:
Sayup-sayup bangun (dari tidur)
Pohon sudah mulai bersemi,
Demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru
Anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu
walaupun licin(susah) tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian-pakaian yang koyak(buruk) disisihkan
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung terang rembulannya
Mumpung banyak waktu luang
Mari bersorak-sorak ayo…
"Lir-ilir"
memberi motivasi untuk segera bangkit, yang berilmu jangan hanya jadi
"petapa", jadilah teladan bagi yang lain. Yang muda bangkit mencari
ilmu, kebodohan tidak akan dapat lenyap tanpa adanya aksi. Bangkit
membangun diri, bangkit membenahi diri untuk membenahi bangsa. bangkit
bekerja, mengabdi di jalan Allah."Lir-ilir, tandure wis sumilir" yang
berarti bangkitlah, waktunya telah tiba, inilah, kinilah saatnya bangkit
dan berbenah. "Tak ijo royo royo", segar menghijau seperti tanaman muda
yang bersemi, diliputi semangat untuk bekerja-membangun dan berbenah.
"Tak sengguh panganten anyar" seperti menyambut kehadiran pengatin baru,
membangun satu keluarga/kekeluargaan (gotong royong).
"Cah angon cah angon penekno
blimbing kuwi, Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira." Dimaksud
disini adalah pemimpin. Orang yang mampu menjadi imam yang baik yang
mengajarkan syari’at Islam. Dan belimbing adalah buah bersegi lima, yang
merupakan simbol dari lima rukun Islam. Disamping itu, tiap-tiap
orang adalah pemimpin, pemimpin bagi diri sendiri dan pemimpin bagi yang
lain (terkait dengan keteladanan). "lunyu-lunyu penekna, kanggo mbasuh
dodotiro", susah-sulit tuntunlah, beri keteladanan untuk senantiasa
berbenah.
"Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir",
sisihkan sifat / tradisi / kebiasaan yang sudah tidak lagi bermanfaat,
yang buruk, yang merugikan hendaklah dihilangkan, jangan terus
dipelihara dan bahkan dilestarikan.
"Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore" benahi yang sudah ada,
lengkapi yang kurang, sepertinya berkaitan dengan pembenahan/pembangunan
akhlak-moralitas dari tiap-tiap generasi, yang sudah ada (ditemukan)
dan dianggap baik dan bermanfaat dipertahankan dan lengkapi lagi ilmu
agar sempurna yang telah ada.
"Mumpung padang rembulane,
Mumpung jembar kalangane, Sun suraka surak hiyo" mumpung masih ada
kesempatan untuk berbenah, setiap waktu adalah saat untuk berbenah
dengan senantiasa menyambut pengetahuan dengan bersuka/ hati terbuka.
Demikian
yang ada dalam otak saya ketika mendengar lagu "lir-ilir", yang mungkin
belum sepenuhnya sempurna, saya anggap "belum sempurna" sebab apa yang
saya pikirkan ini masih juga perlu dibenahi (dilengkapi) dengan sudut
pandang lain. Semoga bermanfaat. salam.